Selasa, 10 Mei 2011

6 Hal Penyebab Pecah Ban

Mengalami pecah ban kendaraan saat dalam perjalanan tentu bukan merupakan keinginan setiap orang, namun sebagian besar dari kita pasti sudah pernah mengalaminya. Alangkah repotnya apabila kita mengalaminya, apalagi ketika hal tersebut terjadi disaat-saat yang penting, seperti saat kita berangkat ke kantor, saat akan menghadiri interview, saat akan menghadiri undangan resepsi dan lain-lain.

Agar pengalaman tersebut tidak terulang, berikut beberapa hal yang sekiranya dapat menjadi perhatian Anda. Terdapat beberpa hal yang dapat menyebabkan terjadinya pecah ban saat dalam perjalanan.

1. Ukuran pelek dan ban yang tidak sesuai
Fakta membuktikan, ban yang tidak sesuai dengan ukuran pelek (ukuran pelek lebih besar atau lebih kecil) dan dipaksakan menyebabkan beban yang disangga dinding ban terlalu berat.

Akibatnya, ban seolah ditarik sehingga mudah retak, pecah, atau benjol. Beberapa akibat itu sangat rentan menjadikan ban pecah di tengah perjalanan.

Oleh karena itu, gunakan ban dan pelek dengan ukuran yang sesuai. Selain itu, sesuaikanlah dengan kemampuan atau tenaga dari mobil.

2. Membiarkan tambalan yang tidak benar
Selama ini, proses penambalan ban yang dilakukan oleh para tukang tambal ban umumnya model tusuk atau string tubeless. Padahal, sejatinya, model tambal seperti itu untuk mengatasi kondisi darurat atau untuk jangka waktu sementara.

Tambalan seperti ini bila dibiarkan dan saban hari bergesekan dengan permukaan jalan akan rawan bocor kembali. Pada saat itulah, udara di dalam ban akan berkurang. Pada saat tekanan angin berkurang, gesekan antara ban dengan permukaan jalan semakin keras.

Pada satu sisi, ban tidak bisa mengimbangi tekanan beban bobot mobil plus beban yang diangkutnya. Saat itulah kemungkinan ban pecah sangat besar.

3. Jarang membersihkan ukiran ban
Saran untuk rajin membersihkan ukiran ban terdengar seperti main-main dan sepele. Padahal, ban yang tidak bersih, yaitu di sela ukirannya banyak menancap kerikil kecil tajam, sangat berpotensi mengundang bahaya.

Pasalnya, batu kerikil nan tajam itu sangat mungkin menusuk ban dan menimbulkan luka di permukaan ban. Padahal, di dalam dinding ban banyak sekali rajutan kawat yang berfungsi sebagai pelindung dan pembentuk konstruksi ban.

Pada saat hujan atau pada saat mobil melibas genangan air di jalanan air akan masuk ke celah luka dan bersemayam di situ sekaligus membahas rajutan kawat itu.

Rajutan kawat yang basah, rawan berkarat dan getas. Bila itu terjadi dan mobil melesat di jalanan ban berpotensi terkoyak atau robek. Saat itulah ban pecah.

4. Ban kedaluwarsa
Tidak sedikit orang yang tergiur oleh harga murah yang ditawarkan oleh pedagang yang menjual ban, bahkan ban bermerek sekalipun. Bukan berarti harus curiga atau memvonis ban tersebut berkualitas jelek, namun ada baiknya mencermati.

Sebelum membelinya, pastikan ban tersebut tidak kedaluwarsa. Caranya, bila Anda tidak paham dengan tanggal dan tahun pembuatan tanyakan pada ahli, bagaimana cara membaca kode tahun pembuatan ban.

Bahkan, bila Anda tidak yakin mintalah jaminan ke toko yang menjualnya bahwa ban tersebut tidak kedaluwarsa. Pasalnya, ban yang telah lama disimpan�meski belum pernah dipakai�dengan suhu yang tidak menentu akan menyebabkannya kering dan getas.

Dinding karet getas dan rajutan kawat pun demikian. Ban seperti itu sangat rentan pecah bila digunakan.

5. Kerap melibas jalanan berlubang
Entakan demi entakan�terlebih bila sangat keras�di saat mobil melibas lubang tidak hanya menjadikan sistem suspensi amburadul. Ban pun juga akan cepat rusak.

Benturan keras antara ban dengan dinding lubang jalanan akan menyebabkan rajutan kawat baja di dalam dinding ban rusak atau putus. Bila hal itu terjadi dan mobil melesat di jalanan tol maka ban berpotensi pecah.

Pasalnya, kawat yang berguna untuk melindungi dinding dan tapak ban tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, kala terjadi gesekan karet ban dengan permukaan jalan ban akan mudah terkoyak.

Sebab saat gesekan terjadi, suhu ban juga memanas. Karet pun memuai, karet yang memuai sangat rentan robek.

Terlebih, bila tekanan angin ban kurang dari standar dari pabrikan. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk memeriksa secara rutin tekanan angin ban.

6. Tidak tepat memilih jenis ban
Sebagian besar pemilik mobil memilih ban sesuai dengan ban yang digunakan oleh mobil saat pertama kali mobil mereka beli. Padahal, mobil itu jenis dan peruntukannya tidak sesuai dengan saat mereka gunakan.

Misalnya, mobil kota atau city car yang memiliki ban berukuran kecil digunakan ke luar kota dengan karakter jalan yang penuh lubang dan bergelombang. Tentu itu tidak sesuai.

Terlebih bila ban tersebut berkualitas tidak bagus. Oleh karena itu, konsultasikan dengan ahlinya di saat Anda akan melakukan penggantian ban untuk perjalanan tertentu dan sesuai dengan jenis mobil Anda.
ARIF ARIANTO

 
Dapatkan info lain mengenai bengkel modifikasi mobil & bengkel modifikasi motor di ster1.karir.com

Kebiasaan Buruk Saat Menyetir

Kebiasaan buruk dalam mengemudi yang membahayakan diri sendiri dan orang lain, kerap tak disadari oleh sebagian besar pemilik mobil. Mereka, secara tak sadar atau refleks melakukannya.

Perilaku yang tak elok itu terjadi di mana saja, termasuk di negara maju seperti Amerika Serikat.

Hasil penelitian insurance.com beberapa waktu lalu dalam egmcartech.com, Rabu, 27 April 2011 membuktikan hal itu. �Prosentase responden yang mengakui melakukan kebiasaan buruk saat mengemudi cukup signifikan,� tulis laman itu.

Penelitian itu melibatkan 1.496 responden di 50 negara bagian Amerika Serikat dan dilakukan secara acak dengan memberikan daftar pertanyaan kepada mereka. Hasilnya, ada tiga kebiasaan buruk yang mereka lakukan.

Sebanyak sembilan persen dari responden mengaku mengetik teks pesan singkat di telepon seluler mereka sembari mengemudi. �Sekitar 30 persen mengakui menelepon saat mengemudi dan sekitar 39 persen makan dan minum kala mengemudikan kendaraan,� bunyi pernyataan insurance.com.

Kebiasaan buruk lain yang juga kerap dilakukan pengemudi di Negeri Abang Sam itu adalah mengemudikan mobil tanpa perlindungan asuransi. Jumlah mereka mencapai 10 persen dari total responden.

Bila seseorang telah mengakui kebiasaan buruk mereka (dalam mengemudi), itu merupakan langkah pertama menuju perbaikan,� kata Bob Passmore jurubicara Property Casualty Insurers Association of America.

Namun, lembaga itu menyebut 87 persen pengemudi di negeri adidaya itu bersikap jujur saat berhadapan dengan perusahaan asuransi. Mereka mengakui kebiasaan buruk yang kerap dilakukannya. ARIF ARIANTO

 
Dapatkan info lain mengenai bengkel modifikasi mobil & bengkel modifikasi motor di ster1.karir.com

Spesifikasi Honda CBR250R

Bagi Anda para pencinta motor sport, berikut spesifikasi Honda CBR250R.
Model type Honda MC41
Overall length � Overall width � Overall height (m) 2.035 � 0.720 � 1.125
Wheelbase (m) 1.370
Ground clearance (m) 0.145
Seat height (m) 0.780
Curb weight (kg) 161 (STD) 165 (ABS)
Riding capacity (No. of people) 2
Minimum turning radius (m) 2.5
Engine type CS250RE, liquid-cooled 4-stroke DOHC single cylinder
Displacement (cm�) 249
Bore � Stroke (mm) 76.0 � 55.0
Compression ratio 10.7
Fuel supply system Programmed fuel injection system (PGM-FI)
Starter type Self-starter
Ignition type Full-transistor battery ignition
Lubricating type Wet sump
Fuel tank capacity (L) 13
Clutch type Wet multiplate with coil springs


Transmission type Constant mesh 6-speed return
Transmission gear ratio 1-speed 3.333
2-speed 2.118
3-speed 1.571
4-speed 1.304
5-speed 1.115
6-speed 0.963
Reduction gear ratio (primary, secondary) 2.808 / 2.714
Caster angle/Trail (mm) 25�00�/ 95
Tire size Front 110/70-17M/C
Rear 140/70-17M/C


Brake type Front Hydraulic disk
Rear Hydraulic disk
Suspension type Front Telescopic
Rear Swing arm (Pro-link suspension system)
Frame type Diamond
Sumber : http://kawasakininja-250r.blogspot.com

Dapatkan info lain mengenai bengkel modifikasi mobil & bengkel modifikasi motor di ster1.karir.com

Tips Menyetir Saat Pecah Ban

Ban mobil pecah merupakan salah satu penyebab utama kecelakaan di jalan tol selain mengantuk dan rem blong. Penyebab pecah ban pun bermacam-macam, mulai dari tekanan angin yang kurang, tambalan yang tidak benar, hingga ban kedaluwarsa.

Kecelakaan ini umumnya berakibat fatal. Mobil terguling atau terpelanting dan korban meninggal. Namun, sejatinya, risiko fatal itu bisa dihindari bila saja pengemudi mampu mengendalikan kendaraan di saat ban pecah.

Kemampuan mengendalikan mobil adalah kunci utama, dan setiap orang bisa asal tahu caranya,� tutur Rezaldi Handito, instruktur safety and smart driving sebuah perusahaan ban saat ditemui, Senin, 24 April 2011.

Lantas cara seperti apa yang harus dilakukan oleh pengemudi yang mengalami peristiwa seperti itu? Berikut penjelasan Rezaldi :

1. Bersikap tenang
Kejadian ban pecah memang sulit diduga. Kejadiannya pun berlangsung cepat dengan guncangan yang hebat. Bila Anda mengalami hal seperti itu, langkah pertama yang wajib Anda lakukan adalah jangan panik.

Bila Anda mendengar suara keras �blarr� dan mobil serasa diguncang, langsung konsentrasikan pandangan Anda ke depan. Tariklah napas panjang dan lepaskan perlahan. Hal itu dimaksudkan agar pikiran Anda tetap fokus mengendalikan mobil.

2. Pegang erat kemudi dan jangan melepas pedal gas tiba-tiba.
Sembari mengambil napas panjang dan melepaskannya dengan perlahan, tetap pegang erat kendali atau lingkar kemudi. Jangan sampai bergoyang atau sedikit memutar. Pastikan arah mobil tetap lurus ke depan.

Hal lain yang patut diingat, pada saat itu jangan langsung melepas pedal gas dan melakukan pengereman secara mendadak. Pasalnya, bila itu Anda lakukan bodil mobil bagian belakang akan terpelanting atau seolah dibanting ke kanan atau ke kiri.

Selain mobil rawan terguling. Kendaraan yang melaju di belakang dalam kecepatan tinggi juga akan panik. Akibatnya, mereka akan menabrak kendaraan Anda, dan akibatnya pun bisa fatal.

Setelah kecepatan mobil secara perlahan mulai berkurang, nyalakan lampu sein kiri, agar kendaraan di belakang memberikan kesempatan Anda menepikan mobil ke kiri.

3. Lakukan pengereman secara perlahan
Bila mobil telah menepi ke ruas bagian kiri jalan, dan kecepatan mulai berkurang maka lakukan pengereman secara perlahan agar mobil tak oleng. Bila telah benar-benar terkendala, maka berhentilah dan nyalakan lampu darurat atau lampu hazard dan pasang segitiga pengaman di bagian samping kanan mobil.

Satu hal yang patut Anda ingat, setelah mobil benar-benar berhenti segera ajak penumpang untuk sedikit menjauh dari mobil. Pasalnya, gesekan antara ban dengan permukaan jalan menimbulkan suhu yang panas.

Kondisi seperti itu dikhawatirkan menimbulkan bahaya kebakaran pada mobil. Bila telah 10 � 15 menit, barulah Anda bisa melakukan penggantian ban.
ARIF ARIANTO

Dapatkan info lain mengenai bengkel modifikasi mobil & bengkel modifikasi motor di ster1.karir.com

Minggu, 08 Mei 2011

The Sesto Elemento













Lamborghini Sesto Elemento is roughly the same size as the Gallardo and, like the current Junior Lambo, uses a 5.2L V10. In this application, it produces 570hp and 398 lb.-ft, which are the same figures as those for the Gallardo LP 570-4 Superleggera. The 6-speed paddle shifted manual transmission and all-wheel-drive system are also familiar. The difference is the Sesto Elemento is lighter, and when we say lighter, we mean it pulled a Drew Carey. How much less paunch are we talking? Try 752 lb., or 2,202 lb. without fluids. If you�re keeping score at home, that translates to a power-to-weight ratio of 3.86 lb. per horsepower.

Dapatkan info lain mengenai bengkel modifikasi mobil & bengkel modifikasi motor di ster1.karir.com

Kamis, 05 Mei 2011

Spesifikasi Bugatti Veyron 6.4
















Specifications:

Chassis
Brakes F/R: ABS, vented disc/vented disc
Tires F-R: 265-680 ZR500A - 365-710 R540A (PAX System)
Driveline: All Wheel Drive

Engine
Type: Quad-Turbocharged W16
Displacement cu in (cc): 488 (7993)
Power bhp (kW) at RPM: 1001(736) / 6000
Torque lb-ft (Nm) at RPM: 923(1250) / 2200-5500
Redline at RPM: 6500

Exterior
Length � Width � Height in: 174.2 � 77.9 � 47
Weight lb (kg): 4162 (1888)

Performance
Acceleration 0-62 mph s: 2.5 
Top Speed mph (km/h): 253 (407)
Fuel Economy EPA city/highway mpg (l/100 km): n.a. (24.1)

Info lain mengenai motor bekas & motor murah silahkan kunjungi http://ster1.karir.com

Selasa, 03 Mei 2011

Spesifikasi Honda PCX Premium

Bagi Anda yang ingin mengendarai motor matik dengan kenyamanan lebih, Honda PCX dapat menjadi pilihan utama. Berikut spesifikasi yang dimiliki motor matik premium dari Honda tersebut.
Dimensi (PxLxT): 1.917 x 738 x 1.094 mm
Jarak sumbu roda: 1.305 mm
Jarak terendah ke tanah: 135 mm
Berat kosong: 125 kg
Rangka: Tulang punggung
Suspensi depan: Teleskopik
Suspensi belakang: Lengan ayun dengan peredam kejut ganda
Ban depan: 90/90 – 14 M/C 46P (tubeless)
Ban belakang: 100/90 – 14 M/C 57P (tubeless)

Rem Depan: Cakram hidrolik, dengan tiga piston
Rem Belakang: Teromol
Sistem pengereman: Combi Brake System

Kapasitas tangki bahan bakar: 6,2 liter

Tipe mesin: 4 langkah SOHC
Sistem pendinginan: Pendinginan dengan cairan
Sistem Suplai Bahan Bakar: Injeksi (PGM-FI)

Diameter x langkah: 52,4 x 57,9 mm
Volume langkah: 124,9 cc
Perbandingan kompresi: 11 : 1 (bensin setara Pertamax Plus)
Daya maksimum: 11,7 PS @ 8.500 rpm
Torsi maksimum: 1,19 kgf.m @ 6.000 rpm

Kopling: Otomatis, sentrifugal, tipe kering
Transmisi: Otomatis, V-Matic
Starter: Elektrik dengan sistem ACG Starter
Aki: 12 V – 5 A.h (tipe MF)
Busi: NGK CPR7EA-9
Sistem pengapian: Full Transistor, Baterai
Lampu depan: 12V � 35W x 2
Lampu senja: 12V � 5W x 2

Dapatkan info lain mengenai jual motor baru atau jual motor murah di http://ster1.karir.com